Di tengah kesibukan sebagai Wakil Rektor Bidang Mahasiswa & Alumni di Universitas Serambi Mekkah, Dr. Hambali, M. Pd, memilih jalan yang berbeda. Bukan hanya sekedar mengelola administrasi kampus dan kebijakan pendidikan, ia turun langsung ke lapangan, mencari anak-anak negeri yang terhenti langkahnya menuju bangku kuliah karena faktor keterbatasan ekonomi.
Kisah ini bukan hanya tentang pendidikan, tapi juga tentang keberanian berempati dan bertindak nyata. Seorang Doktor Hambali.
Bertepatan dengan peringatan Israk Mikraj, menjadi hari istimewa bagi Fitriani, seorang gadis dari keluarga kurang mampu yang mimpi pendidikannya nyaris terkubur oleh keterbatasan. Dalam kesederhanaan hidupnya, bersama ibunya Halimah di sebuah rumah sederhana di tanah perkuburan umum Lhong Raya, harapan itu kembali dinyalakan oleh Dr. Hambali.
Dengan semangat "bekerja karena Allah niscaya hasil akan datang dengan sendirinya," Dr. Hambali tidak hanya memberikan semangat, tapi juga kesempatan nyata bagi Fitriani untuk melanjutkan pendidikan di Universitas Serambi Mekkah dengan SPP yang terjangkau. Ini adalah cerminan dari dedikasi Dr. Hambali yang luar biasa terhadap pendidikan dan kesejahteraan mahasiswa, meyakini bahwa akses pendidikan harus terbuka lebar bagi semua orang, tanpa terkecuali.
Langkah Dr. Hambali ini bukan tanpa tantangan. Menyisihkan waktu di tengah kesibukan sebagai pejabat universitas, mencari dan mendukung individu-individu seperti Fitriani, membutuhkan lebih dari sekedar komitmen. Ini tentang keberanian untuk berempati dan kegigihan untuk membuat perubahan nyata, satu anak bangsa pada satu waktu.
Kisah Fitriani hanyalah satu dari banyaknya cerita yang berhasil diubah oleh seorang pemuda tampan Dr. Hambali. Dengan kepedulian dan aksi nyata, beliau telah membuktikan bahwa pendidikan adalah kunci utama untuk membangun masa depan yang lebih baik bagi generasi muda, terutama bagi mereka yang berasal dari keluarga kurang beruntung.
Semoga langkah Dr. Hambali menjemput Fitriani ini menjadi inspirasi bagi banyak orang, menunjukkan bahwa dengan kepedulian, komitmen, dan tindakan nyata, kita bisa membentuk dunia yang lebih baik, satu langkah, satu hati, dan satu mimpi pada satu waktu. Kisah ini adalah pengingat bagi kita semua tentang pentingnya akses pendidikan yang merata dan kesempatan yang sama bagi setiap anak bangsa untuk meraih mimpi mereka[]